Kayu Manis

Khutbah Rasulullah tentang Pentingnya Ramadhan (Sumber Gambar: hidupbiarbest.com)       Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam yang utama. Jam demi jamnya adalah jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini napas-napasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca kitab-Nya.       Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orangtuamu. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraanmu. Jag

Ngabuburit di RECC (Sumber Gambar: plusgoogle.com)        Kemarin ketika menjelang buka puasa badan lemes karena males. Pinginnya tiduran aja tapi sayang kalo waktu dipake buat gitu, mending kalo niatnya ibadah buat nanti solat malam, tapi kalo enggak? Hmm..  Sayang juga yah :) Akhirnya kuputuskan untuk ngabuburit aja ke RECC.       RECC itu kependekan dari RRI English Conversation Club. Sebuah club bahasa Inggris di Bandung, tepatnya di Jl. Diponegoro No. 61, bersebelahan dengan Gedung RRI.  Kemarin yang datang cukup banyak lho , hampir 50 orang. Katanya anggotanya sudah lebih dari 100 orang dengan 30-40 anggota aktif yang datang setiap pertemuannya. Mereka datang dari latar belakang yang berbeda, mulai dari pelajar, mahasiswa,  guru, English Club lainnya, ibu-ibu, bapak-bapak bahkan ada juga seorang kakek yang belajar di sini (salut dech ).        Belajar conversation di sini itu sangat menyenangkan, kekeluargaan, respect, dan tentunya fun. Jadi gak malu kalo kita sa

Koran By Heart        Film dokumenter tentang diary peserta hafalan Quran yang diselenggarkan setiap tahun di Kairo, Mesir ini selalu jadi semangat buatku. Peserta hafalan Quran ini dari seluruh dunia. Ada salah satu peserta dari 100 peserta yang membuatku langsung jatuh hati padanya, namanya Nabiollah. Anak laki-laki yang berusia 10 tahun ini adalah salah satu peserta lomba hafalan Quran yang berasal dari desa terpencil di Tajikistan.  (Sumber Gambar: cinemawithoutborders.com)        Dalam film itu, Nabiollah terlihat sangat percaya diri, tenang, dan cerdas. Ketika gilirannya tiba, Nabiollah yang memancarkan ketenangan itupun maju. Ia memang sedikit terlhat nervous , karena tidak bisa mengoperasikan komputer untuk memilih ayat secara acak nanti. Namun alhamdulillah ada petugas yang membantunya dan ketika penggalan surat selesai dibacakan oleh komputer, Ia pun harus meneruskannya. Lalu terdengarlah suaranya. Subhanalloh suaranya sangat merdu dan lembut sampai Mr. Sy

(Sumber gambar: penjagaquran.blogspot.com)        Malam Rabu kemarin ceritanya nginep di Masjid Daruut Tauhid. Udara malam itu bener2x dingin dech . Niatnya pingin berdoa sepanjang malam, namun udara dingin itu membuaku hanya tiduran saja. Sekitar jam 1 pagi aku terbangun karena udara dingin itu. Sebenernya gak bisa tidur juga sich , mungkin baiknya aku solat atau apalah namun karena malas, aku tetap dengan posisi tiduran.        Di saat yang lain pun tertidur lelap, mataku tertuju pada sosok perempuan yang sejak dari tadi berdiri mengerjakan solat malamnya. Kalo aku perhatikan tampaknya satu rakaat yang ia kerjakan sekitar 20-30 menit. Hmmm mungkin 1 juz ia habiskan untuk satu rakaat. Tak terasa hampir satu jam ia solat namun sepertinya belum juga selesai rakaat yang kedua. Karena penasaran, aku pun bangun untuk melihat wajahnya. Aku perhatikan dari jauh wajahnya. Aku pun sangat kaget bercampur haru, karena ia adalah sosok ibu yang sudah tua. Itu terlihat dari kerutan wajah

Marhaban ya Ramadhan (Sumber gambar : intannia.blogspot.com)       Alhamdulillah dipertemukan dengan buku tentang Bulan Ramadhan, judulnya “Madrasah Ruhaniah” karya Jalaludin Rakhmat. Aku tertarik untuk membacanya karena sebentar lagi akan memasuki Bulan Ramadhan.           Sebenarnya, selama ini aku tidak begitu “greget” jika bulan Ramadhan telah tiba, tepatnya biasa saja, hanya ritual dan untuk melaksanakan kewajiban semata. Menyedihkan bukan? Yup, sangat menyedihkan. Di saat banyak orang menyambutnya dengan suka cita atau sudah mempersiapkan amalan dengan latihan-latihan di Bulan Rajab, Syaban, atau jauh sebelumnya, kok aku malah biasa saja ya. Rasanya kok kering, gak ada rasa atau hambar yah.       Oleh karena itu, aku bersyukur setelah membaca buku ini ditambah dengan perenungan, jiwaku dibukakan akan Mulianya Bulan Ramadhan. Teringat sebagian khotbahnya Rasulullah saw dalam menyambut Ramadhan. “ Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah d

Hoaaaahhhh.... ngantuknya :) Kita rukun kan Bi Dinah ;D Liat nih, aku punya makanan :) Siap Geraaaakkkk!!! Duh topinya kebesaran :)

Bola-Bola Indah dari Lenca

(Sumber Gambar: bulancahaya9.blogspot.com)                  Diriwayatkan bahwa Imam Ja'far al-Shadiq berkata, "Imam Muhammad al-Baqir ditanya perihal keutamaan malam nisfu Sya'ban. Beliau kemudian menjawab, 'Ia merupakan malam paling utama setelah malam Lailatu al-Qadar. Di dalamnya, Allah melimpahkan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa mereka dengan anugerah-Nya. Maka, bersungguh-sungguhlah dalam mendekatkan diri kepada Allah di malam ini. Sesungguhnya ia merupakan sebuah malam yang Allah berjanji kepada diri-Nya untuk tidak menolak orang yang meminta (kepada-Nya) selama dia tidak meminta kepada Allah sesuatu maksiat. Sesungguhnya, malam nisfu Sya'ban adalah malam yang Allah menjadikannya bagi kami, Ahlul Bait, setara dengan apa yang Allah jadikan malam Lailatu al-Qadar bagi Nabi kita saw. Oleh karenanya, bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa dan memuji Allah.'"        Ya Allah Yang Maha Baik, berikanlah